Rabu, 30 September 2009

SEJARAH ISLAM DI INDONESIA

Pada tahun 30 Hijri atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah.

Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara, adalah yang pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah kerajaan Islam pertama di Indonesia berdiri, yakni Pasai. Berita dari Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat persinggahannya di Pasai tahun 692 H / 1292 M, telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam. Begitu pula berita dari Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi., yang ketika singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di Aceh telah tersebar mazhab Syafi'i. Adapun peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan di Indonesia terdapat di Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu diantaranya adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan makam para pedagang Arab.

Sampai dengan abad ke-8 H / 14 M, belum ada pengislaman penduduk pribumi Nusantara secara besar-besaran. Baru pada abad ke-9 H / 14 M, penduduk pribumi memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa masuk Islamnya penduduk Nusantara secara besar-besaran pada abad tersebut disebabkan saat itu kaum Muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti. Yaitu ditandai dengan berdirinya beberapa kerajaan bercorak Islam seperti Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon, serta Ternate. Para penguasa kerajaan-kerajaan ini berdarah campuran, keturunan raja-raja pribumi pra Islam dan para pendatang Arab. Pesatnya Islamisasi pada abad ke-14 dan 15 M antara lain juga disebabkan oleh surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu / Budha di Nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya dan Sunda. Thomas Arnold dalam The Preaching of Islam mengatakan bahwa kedatangan Islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya bangsa Portugis dan Spanyol. Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan pedang, tidak dengan merebut kekuasaan politik. Islam masuk ke Nusantara dengan cara yang benar-benar menunjukkannya sebagai rahmatan lil'alamin.

Dengan masuk Islamnya penduduk pribumi Nusantara dan terbentuknya pemerintahan-pemerintahan Islam di berbagai daerah kepulauan ini, perdagangan dengan kaum Muslimin dari pusat dunia Islam menjadi semakin erat. Orang Arab yang bermigrasi ke Nusantara juga semakin banyak. Yang terbesar diantaranya adalah berasal dari Hadramaut, Yaman. Dalam Tarikh Hadramaut, migrasi ini bahkan dikatakan sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Hadramaut. Namun setelah bangsa-bangsa Eropa Nasrani berdatangan dan dengan rakusnya menguasai daerah-demi daerah di Nusantara, hubungan dengan pusat dunia Islam seakan terputus. Terutama di abad ke 17 dan 18 Masehi. Penyebabnya, selain karena kaum Muslimin Nusantara disibukkan oleh perlawanan menentang penjajahan, juga karena berbagai peraturan yang diciptakan oleh kaum kolonialis. Setiap kali para penjajah - terutama Belanda - menundukkan kerajaan Islam di Nusantara, mereka pasti menyodorkan perjanjian yang isinya melarang kerajaan tersebut berhubungan dagang dengan dunia luar kecuali melalui mereka. Maka terputuslah hubungan ummat Islam Nusantara dengan ummat Islam dari bangsa-bangsa lain yang telah terjalin beratus-ratus tahun. Keinginan kaum kolonialis untuk menjauhkan ummat Islam Nusantara dengan akarnya, juga terlihat dari kebijakan mereka yang mempersulit pembauran antara orang Arab dengan pribumi.

Semenjak awal datangnya bangsa Eropa pada akhir abad ke-15 Masehi ke kepulauan subur makmur ini, memang sudah terlihat sifat rakus mereka untuk menguasai. Apalagi mereka mendapati kenyataan bahwa penduduk kepulauan ini telah memeluk Islam, agama seteru mereka, sehingga semangat Perang Salib pun selalu dibawa-bawa setiap kali mereka menundukkan suatu daerah. Dalam memerangi Islam mereka bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan pribumi yang masih menganut Hindu / Budha. Satu contoh, untuk memutuskan jalur pelayaran kaum Muslimin, maka setelah menguasai Malaka pada tahun 1511, Portugis menjalin kerjasama dengan Kerajaan Sunda Pajajaran untuk membangun sebuah pangkalan di Sunda Kelapa. Namun maksud Portugis ini gagal total setelah pasukan gabungan Islam dari sepanjang pesisir utara Pulau Jawa bahu membahu menggempur mereka pada tahun 1527 M. Pertempuran besar yang bersejarah ini dipimpin oleh seorang putra Aceh berdarah Arab Gujarat, yaitu Fadhilah Khan Al-Pasai, yang lebih terkenal dengan gelarnya, Fathahillah. Sebelum menjadi orang penting di tiga kerajaan Islam Jawa, yakni Demak, Cirebon dan Banten, Fathahillah sempat berguru di Makkah. Bahkan ikut mempertahankan Makkah dari serbuan Turki Utsmani.

Kedatangan kaum kolonialis di satu sisi telah membangkitkan semangat jihad kaum muslimin Nusantara, namun di sisi lain membuat pendalaman akidah Islam tidak merata. Hanya kalangan pesantren (madrasah) saja yang mendalami keislaman, itupun biasanya terbatas pada mazhab Syafi'i. Sedangkan pada kaum Muslimin kebanyakan, terjadi percampuran akidah dengan tradisi pra Islam. Kalangan priyayi yang dekat dengan Belanda malah sudah terjangkiti gaya hidup Eropa. Kondisi seperti ini setidaknya masih terjadi hingga sekarang. Terlepas dari hal ini, ulama-ulama Nusantara adalah orang-orang yang gigih menentang penjajahan. Meskipun banyak diantara mereka yang berasal dari kalangan tarekat, namun justru kalangan tarekat inilah yang sering bangkit melawan penjajah. Dan meski pada akhirnya setiap perlawanan ini berhasil ditumpas dengan taktik licik, namun sejarah telah mencatat jutaan syuhada Nusantara yang gugur pada berbagai pertempuran melawan Belanda. Sejak perlawanan kerajaan-kerajaan Islam di abad 16 dan 17 seperti Malaka (Malaysia), Sulu (Filipina), Pasai, Banten, Sunda Kelapa, Makassar, Ternate, hingga perlawanan para ulama di abad 18 seperti Perang Cirebon (Bagus rangin), Perang Jawa (Diponegoro), Perang Padri (Imam Bonjol), dan Perang Aceh (Teuku Umar).

Kamis, 10 September 2009

tugas carabuat e-mail

1. langkah pertama ini tentunya adalah membukan browser kamu dulu ya (bisa IE atau internet explorer, Mozila Fire fox, atau pun opera, terserah kamu)… kemudian masukkan alamat urlnya, www.mail.yahoo.com,

Cara membuat email  pertama

2. Maka akan muncul halaman yahoo mail. coba liat pada halaman sebelah kanan, jika nanti kamu sudah mendaftar dan ingin membuka email, maka masukkan id yahoo dan paswod kamu, lalu klik Sign in. Tapi karena kamu belum mendaftar, dan belum mempunya Id yahoo dan pasword tentunya, lalu kamu klik saja menu Sign Up yang berada pada bagian bawahnya menu sign in.

Cara membuat email langkah kedua

3. Pasti yang muncul adalah halaman seperti ini.

gambar email ketiga

lalu kamu tinggal masukkan data-data identitas diri kamu susuai form yang telah disediakan. Oh ya… jika layanannya ingin dalam berbahasa indonesia. Klik lah menu ‘I prefer content from’ yang ada pada pojok kanan atas halaman yahoo, lalu pilih Yahoo! Indonesia.

Gambar email 4

Jika sudah dalam bahasa indonesia, saya rasa cukup mudah dipahami, jadi tidak perlu saya sebutkan semua langkah-langkah mengisinya, menurut saya yang perlu saya beritahu adalah :
a. untuk pengisian kolom ‘email alternat’ dikosongkan saja tidak apa-apa, atau kalau mau diisi dengan alamat email teman yang bisa dipercaya. Karena email alternatif ini berfungsi jika mungkin kamu nanti lupa dengan pasword kamu, maka pasword kamu nanti akan dikirim lewat email alternatif yang kamu masukkan tadi. Untuk pilihan pertanyaan, tinggal pilih saja (sudah disediakan, jadi tidak perlu bikin pertanyaan) dan jawabannya masukan sendiri, bagian itu fungsinya juga sama dengan email verifikasi. Yaitu jika kamu lupa dengan paswod, maka pertanyaan yang kamu pilih tadi akan muncul, dan kamu masukkan jawabn yang kamu buat tadi.

b. Masukkan code capta pada kolom yang disediakan, maksudnya yahoo meminta memasukkan code seperti itu adalah untuk menjaga keamanan server yahoo dari mesin spam. karena mesin spam tidak bisa membaca code capta, kecuali hanya manusia. jika code capta sulit dibaca, klik klah icon dua panah bengkok di sebelah kiri kode capta. maka nanti kode capta akan berubah menjadi bentuk yang lain. jika masih sulit, klik lagi sampai gampang dibaca.

Gambar email 5

4. Jika sudah diisi semua, beri tanda centang pada pilihan “anda setuju” dengan cara klik, lalu klik “Buat Akun Saya”

gambar email 6

5. Sudah selesai…. jika semua isian pertanyaan form dijawab dengan benar, kamu akan dibawa ko kontak masuk emai kamu.. disitu pasti ada satu pesan masuk… isinya dari pihak yahoo.com sendiri, biasanya ucapan selamat datang atau menikmati, saya lupa heheh. :D

6. Dan nanti kalau mau membuka email, tinggal ketik saja alamat url pada browser kamu dengan, www.mail.yahoo.com, lalu masukkan id kamu, dan paswod kamu. setelah itu sign in.

7. kalau id dan password kamu benar, maka kamu akan di bawa ke jedela email yahoo, saya kasih contoh milih saya ini ya…. :D

gambar email 7

8. kalau sudah masuk, jika kamu ingin melihat pesan yang masuk, klik saja Tap Kotak Masuk… nanti akan ada daftar surat yang telah masuk.. dan jika ingin membaca, tinggal klik saja salah satu surat.. nanti isi surat akan tampil di bawahnya.. seperti ini misalnya ;

Gambar email 8